Mimpi Tarakan
Adalah mimpi kita
Mimpi bersama
Keinginan seorang bocah
Kemauan rakyat jelata
Kehendak para pemimpin
Cita cita para nelayan
Tekat kuat penggali pasir
Kitalah yang harus membangunkan diri
Karena tak akan ada artinya terlelap terus dalam mimpi
Kita satukan perbedaan kita
Kita padukan semua yang ada
Telah tampak satu titik
Jelas terlihat
Terang dalam mata telanjang
Tinggal kita
Kau dan aku saja
Juata Permai Akhir Juni 2009
Alis Muntono
(Facebook Group: Budaya dan Sastra Tarakan)
Puisi Dari Tarakan
Blog ini berisikan puisi - puisi karya penyair Tarakan yang tergabung dalam Facebook's Group Budaya dan Sastra Tarakan
Minggu, 28 Juni 2009
Kamis, 28 Mei 2009
Di Pulau Mungil
Di pulau mungil ini
berjuta kenangan telah terlukis
dalam luka menganga
pada gelak dan tawa
pada nyanyian nelayan dan pengumpul pasir
jangan pernah kau meminta
untuk melupakan meski hanya sekejap
Pulau Bunyu..Akhir April '09
(Yayuk Sri Rejeki Facebook Group Budaya dan Sastra Tarakan)
berjuta kenangan telah terlukis
dalam luka menganga
pada gelak dan tawa
pada nyanyian nelayan dan pengumpul pasir
jangan pernah kau meminta
untuk melupakan meski hanya sekejap
Pulau Bunyu..Akhir April '09
(Yayuk Sri Rejeki Facebook Group Budaya dan Sastra Tarakan)
Kabar Untuk Ibu
Berkat desakan dan dorongan beberapa teman, terutama Fitrah Anugrah teman yang pernah senasib, (dulu dia paling sering ngungsi di kos-anku, cari ketenangan, cari teman ngobrol dan cari yll)
Kabar Untuk Ibu
Ibu, ini kabar terakhirku
sekujur tubuh telah terluka
tapi tak juga aku berhenti
karena tak aku ingin meratapi
kekalahan demi kekalahan pada setiap peperanganku
Ibu, aku tak bosan terasing sendirian
Bertempur tak berkesudahan
Mendengar genderang musuh terus ditabuh
Meski aku tak mampu lagi ayunkan pedang
Ibu, tak lama lagi aku akan pulang
Nyanyi rindu yang selalu kau lantunkan
mengalahkan suara meriam dan desing peluru memburu
Ibu, aku hanya ingin bersimpuh dipangkuanmu
Larut dalam belaian lembut
Lelap dalam dekapanmu
Biarlah perang tetap berjalan
tanpa aku tahu siapa bertahan
satu saja permintaanku
semoga telah engkau siapkan beberapa lembar kain kafan
Tarakan Akhir April 2009
(puisi ini dikutip dari Facebook Budaya dan Sastra Tarakan)
Langganan:
Postingan (Atom)